
Penulis: Aufia | Editor: Agnes
Provinsi Riau memiliki potensi wisata budaya dan gaya arsitektur peninggalan nenek moyang. Salah satunya dapat dilihat dari rumah adat Riau. Tak hanya Selaso Jatuh Kembar, Riau juga memiliki beberapa jenis rumah adat lainnya. Rumah adat tersebut tak hanya digunakan sebagai tempat tinggal, namun juga untuk pesta adat dan musyawarah.
Rumah adat Riau sendiri merupakan warisan budaya melayu dengan nuansa Islam yang kental. Dalam filosofi Melayu Riau rumah adat menggambarkan gotong royong, kebersamaan keluarga, cahaya hidup dan hutang orang tua kepada anaknya.
Nah, karena memiliki banyak variasi, sebelum liburan ke Riau kamu wajib tahu masing-masing bentuknya Ladies! Supaya pas di sana tidak bingung. Mau tahu lebih lengkapnya? Yuk jelajahi 6 ciri khas dan filosofi rumah adat Riau di artikel berikut!
1. Selaso Jatuh Kembar
Wah, cantik banget ya Ladies! Tak mengherankan sih, karena rumah adat ini adalah simbol terpenting dari warisan budaya Riau. Selaso Jatuh Kembar memiliki makna 2 selasar (selaso) yang lantainya lebih rendah dari ruang tengah.
Rumah berbentuk rumah panggung besar ini tidak digunakan sebagai hunian, namun untuk kegiatan kemasyarakatan. Oleh sebab itu rumah ini terdiri dari ruang untuk bermusyawarah, ruang untuk menyimpan alat musik, tempat pertemuan adat dan dapur. Biasanya dikenal dengan sebutan Balai Pengobatan, Balirung Sari dan Balai Karapatan.
Setiap ukiran pada Selaso Jatuh Kembar memiliki filosofi tersendiri. Misal ukiran titik sekawan pada dinding bermakna agar manusia dapat hidup selaras dan berdampingan.
2. Rumah Melayu Atap Lontik
Rumah adat yang berfungsi sebagai tempat tinggal suku Melayu di Lima Koto ini memiliki hiasan kaki rumah yang berbentuk seperti perahu atau pelancang. Oleh sebab itu rumah ini juga disebut rumah pelancang atau perahu.
Ciri khas bangunannya berupa anak tangga yang selalu berjumlah ganjil mulai dari tiga, lima, tujuh dan seterusnya. Namun kebanyakan berjumlah lima sebagai simbol rukun Islam. Unik banget kan Ladies?
Yang tak kalah unik adalah bentuk tiang bangunannya. Ada yang berbentuk persegi empat sebagai simbol mata angin. Atau segi enam yang merupakan simbol rukun iman dalam agama Islam.
3. Rumah Adat Riau Lipat Kajang
Bernama Lipat Kajang karena bentuk atapnya curam untuk memudahkan air hujan mengalir ke tanah. Karakteristik dari rumah ini adalah hiasan ukiran yang bermotif bunga, hewan dan tumbuhan. Yang memiliki makna kasih sayang, keserasian dalam berumah tangga, keselamatan dan tahu diri. Sayangnya, saat ini rumah Lipat Kajang sudah semakin sulit ditemukan Ladies!
4. Rumah Melayu Atap Limas Potong
Berbeda dengan rumah Lipat Kajang, rumah Melayu Atap Limas Potong justru sangat mudah ditemukan di Riau. Masyarakat menggunakan rumah ini sebagai hunian atau tempat tinggal.
Dinamakan Limas Potong karena memiliki panggung dengan atap menyerupai limas yang terpotong. Umumnya bangunan memiliki tinggi 1,5 meter. Material yang digunakan adalah kayu atau papan.
Semakin kaya pemilik rumah, maka akan semakin besar ukuran rumah dan papannya. Namun umumnya rumah ini memiliki 6 ruangan utama yaitu teras, ruang depan, ruang tengah, ruang belakang, tempat tidur dan dapur.
5. Rumah Adat Riau Ampar Labu
Tak kalah unik dengan rumah Melayu Atap Lontik, rumah adat Ampar Labu juga memiliki keunikan berupa bentuk atap bertumpuk. Hal ini dikarenakan atap utamanya ditambah atap lain. Saat ini rumah adat Ampar Labu digunakan sebagai kantor atau balai.
6. Rumah Singgah Sultan Siak
Kalau rumah adat yang satu ini syarat akan nilai sejarah Ladies! Karena merupakan tempat persinggahan Sultan Syarif Kasim II. Seperti rumah adat Riau yang lain, rumah ini juga masih mengusung identitas Riau yang penting, yaitu tetap menggunakan kayu dan model panggung. Salah satu ciri khasnya adalah penggunaan warna krem, biru dan kuning keemasan.
Itulah deretan 6 rumah adat Riau yang wajib kamu tahu Ladies! Jadi kalau nanti liburan ke Riau tidak bingung deh!
Baca Juga:
Olahraga Penurun Berat Badan Agar Tubuh Cepat Langsing