
Penulis: Jessica | Editor: Agnes
Menggunakan alat bantu masturbasi pada pria dinilai terlalu tabu untuk dibicarakan. Zaman sekarang, beberapa orang mulai menganggap bahwa kebiasaan masturbasi adalah hal yang wajar. Bahkan, asal dilakukan dengan tepat dan aman, masturbasi pun ada manfaatnya dari sisi medis kok.
Ladies, belajar berkenalan lebih dekat dengan masturbasi pada pria ini yuk! Selain mendalami sisi medisnya, kita juga dapat memahami alat bantu masturbasi apa saja yang kerap dipakai para pria. Simak ya!
Masturbasi dari Sisi Medis
Banyak orang berpikir bahwa masturbasi merupakan gejala dari sebuah ākelainan.ā Padahal, kebiasaan tersebut tidak sepenuhnya berdampak buruk. Asalkan dilakukan dengan tepat dan tidak berlebihan ya.
Sebelum menyimak alat bantu apa saja yang dipakai untuk masturbasi pria, yuk kita tengok dulu manfaat serta efek masturbasi dari sisi medis!
1. Manfaat Masturbasi
Ternyata masturbasi dapat menjadi mencegah depresi loh. Saat pria melakukan masturbasi, dia mengeluarkan hormon endorfin yang dapat memunculkanĀ rasa senang. Namun, perlu diingat ini tidak bisa dijadikan alasan untuk terus-terusan masturbasi saat sedang gelisah.
Dilansir dari HelloSehat, sebuah penelitian di American Urogical Annual Meeting menyebutkan bahwa masturbasi sebulan sekali dapat menurunkan risiko kanker prostat. Wah, ternyata secara medis pun masturbasi masih dianggap normal dan ada dampak baiknya ya!
Selain itu, melakukan masturbasi sebelum berhubungan dengan pasangan berefek bagus juga pada kualitas sperma. Ketika masturbasi, secara tidak langsung pria mendapatkan ejakulasi pertama dengan membuang sperma yang usianya lebih tua.
2. Efek Masturbasi yang Mesti Diwaspadai
Di balik beberapa manfaat tadi, frekuensi masturbasi pada pria yang dilakukan terlalu sering tentu punya bahaya tersendiri. Bahkan, efek buruknya bukannya hanya ke fisik, melainkan juga psikis.
Penis laki-laki rentan terkena cedera jika tak dapat mengontrol kebiasaan masturbasi. Cedera paling serius yang mungkin terjadi adalah terkena penyakit peyronie. Penyakit ini berupa penumpukan plak di area tertentu di penis karena kerap mendapat tekanan saat masturbasi.
Secara psikologis, frekuensi masturbasi yang tinggi memicu seseorang mengalami gangguan dalam kehidupan sosial. Bahkan, hubungan seks dengan pasangan pun terasa hambar karena sudah terlalu nyaman melampiaskan hasrat seks sendirian. Bahaya banget kan?
Alat Bantu Masturbasi pada Pria
Nah, berikut ini ada beberapa alat bantu masturbasi pada pria yang sering digunakan. Tentu saja pemakaian alat-alat ini sudah sewajarnya dapat dikontrol tanpa berlebihan ya.
1. Penis Ring
Sistem kerja dari penis ring ini adalah dengan mencegah kembalinya sirkulasi darah ke penis ketika alat dipasang. Dengan begitu, ereksi pun dapat lebih lama sekaligus panjang. Pria perlu memberi pelumas terlebih dahulu di penis sebelum memasang penis ring ini. Alat akan otomatis mengetat di penis ketika semakin menegang.
2. Cock Cages
Alat bantu masturbasi pria selanjutnya ini merupakan kebalikan dari penis ring. Ada aksesoris berupa gembok alias kunci untuk mencegah pria merasakan ereksi. Penis hanya perlu dimasukkan ke dalam alat yang menyerupai kandang, lalu menguncinya. Cock Cages lebih cocok dipakai bagi pria yang membutuhkan durasi masturbasi cepat.Ā
3. Prostate Massager
Bagian prostat pada pria memiliki banyak ujung saraf yang memicu kenikmatan tersendiri ketika dirangsang. Itu sebabnya alat bantu masturbasi berupa pemijat prostat cukup digemari para pria. Bentuk dan ukurannya pun beragam sehingga pria dapat memilih sesuai kebutuhannya. Prostate Massager juga dapat digunakan sebagai āpemanasanā sebelum berhubungan intim dengan pasangan.
4. Stroker
Bagi pria yang lebih suka masturbasi tunggal alias tanpa pasangan, stroker dapat menjadi alat bantu pilihan. Stroker memiliki dua versi, yaitu otomatis dan manual menggunakan pelumas. Karena penggunaannya relatif mudah, alat bantu ini juga jadi kesukaan banyak pria loh. Hanya saja, fitur yang ditawarkan alat ini berbeda-beda, tergantung jenis dan harga stroker yang dipilih.
Bagaimana Frekuensi Masturbasi yang Tergolong Normal?
Dilansir dari HelloSehat, sebenarnya tidak ada angka pasti yang menunjukkan normal tidaknya frekuensi masturbasi seorang pria. Kebiasaan ini sangat umum dan wajar dilakukan para pria. Hanya saja, jika frekuensi masturbasi sampai mengganggu aktivitas sehari-hari atau kehidupan sosial, jelas itu merupakan tanda bahaya.
Dari penelitian dan survei dalam National Survey of Sexual Health and Behavior, disebutkan bahwa pria berusia 18-49 tahun hanya melakukan masturbasi beberapa kali dalam sebulan. Sementara, pria berusia 25-29 tahun rata-rata bermasturbasi sebanyak empat kali dalam seminggu.
Ada baiknya perihal alat bantu masturbasi pada pria tetap didiskusikan dengan dokter ahlinya ya. Jangan sampai asal pilih alat hanya demi memuaskan hasrat seksual semata.
Baca Juga:
Tips Payudara Lebih Kencang dan Kenyal, Coba Yuk!