
Penulis: Marcia | Editor: Agnes
Apakah Ladies pernah melupakan sesuatu yang penting seperti ulang tahun diri sendiri atau tanggal pernikahan dan orang lain membenarkannya? Atau, apakah Ladies pernah mengingat kejadian yang keliru, namun orang lain pun juga keliru dan membenarkan kejadian tersebut?
Itulah sekilas gambaran Mandela Effect alias efek Mandela. Fenomena ini adalah salah satu jenis memori palsu yang populer dan banyak diperdebatkan. Supaya enggak bingung, simak penjelasan Ladies Corner berikut ini, ya!
Apa Itu Mandela Effect?
Fenomena ini berasal dari kematian mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela. Tokoh Fiona Broome menciptakan istilah itu lebih dari satu dekade lalu ketika ia membuat situs web yang merinci ingatannya tentang kematian Nelson pada 1980-an.
Masyarakat setempat menyatakan Nelson meninggal di era itu. Nyatanya, Nelson Mandela tidak meninggal di penjara pada 1980-an. Setelah menjalani 27 tahun penjara, Nelson menjabat sebagai presiden Afrika Selatan periode 1994-1999 dan baru meninggal pada 2013.
Namun, masyarakat setempat tak mempertanyakan hal itu karena mereka percaya akan ingatannya. Broome bahkan menemukan orang lain memiliki ingatan yang hampir sama tentang kematian Mandella di abad kedua puluh.
Kenangan palsu, termasuk dugaan kematian Nelson pada 1980-an, secara kolektif dikenal sebagai efek Mandela. Efek ini menggambarkan situasi di mana seseorang atau sekelompok orang memiliki ingatan yang salah tentang suatu peristiwa, bukan hanya 1 orang
Penyebab Potensial Mandela Effect
1. Ingatan palsu
Ingatan palsu adalah ingatan terdistorsi dari suatu peristiwa. Beberapa ingatan palsu mengandung unsur fakta, sangat mirip dengan peristiwa aktual. So, ini berbeda dengan hoaks ya, Ladies. Mandela Effect terjadi begitu saja secara bersamaan.
2. Konfabulasi
Konfabulasi adalah pernyataan palsu atau menceritakan kembali peristiwa yang tidak memiliki bukti yang relevan. Mereka akan menganggap pernyataan ini sebagai fakta.
Menurut Lisa Bortolotti, seorang profesor filsafat dari Universitas Birmingham, orang tidak sengaja berunding dan membicarakan peristiwa tersebut. Sehingga didapatlah kesimpulan soal asal-usul peristiwa terjadi dan tidak ada niat untuk membohongi publik, namun memang terjadi begitu saja.
3. Sugesti
Sugesti dapat memengaruhi reaksi dan ingatan seseorang. Pakar neuroscience di AS, Caitlin Aamodt, mengatakan, Mandela Effect terjadi karena ingatan yang salah dan terus disebar kepada orang-orang tanpa mencari tahu kebenarannya. Cerita ini terus menguat ke banyak orang dan menjadi sugesti.
Contoh Mandela Effect
Looney Tunes
Hayo, yang mana yang benar? Yup. Banyak orang yang mengira serial kartun ini bernama Looney Toons. Nyatanya yang benar adalah Looney Tunes.
Curious George
Banyak yang mengira tokoh kartun ini memiliki ekor. Boneka yang tersimpan rapi di toko-toko mainan pun membuat ekor di tubuh monyet ini. Nyatanya, curious george tidak memiliki ekor, Ladies!
Pikachu
Banyak banget yang mengira bahwa Pikachu memiliki ekor kuning bercorak hitam. Namun rupanya perkiraan orang salah besar. Yes, ekor Pikachu adalah kuning seutuhnya.
Itulah yang dimaksud dengan Mandela Effect dan contohnya. Mind blowing banget kan, Ladies? Itulah bukti bahwa memori manusia memang tidak ada yang sempurna!
Baca Juga:
6 Fakta dan Mitos Kejatuhan Cicak, Benarkah Bikin Sial?