
Penulis: Marcia | Editor: Agnes
Bagi Ladies yang baru terjun di dunia gardening, metode stek tanaman adalah pilihan yang tepat. Stek tanaman (cutting) adalah metode memperbanyak tanaman dengan cara memisahkan atau memotong beberapa bagian tanaman yang sudah ada seperti batang, daun, atau akar. Metode ini memiliki keuntungan bagi pemilik lahan terbatas dan ingin menanam dengan budget murah, cepat, dan mudah.Â
Tak heran jika metode ini cocok bagi pemula yang tak ingin repot mendapatkan tanaman baru lewat penanaman benih. Hal ini karena stek tergolong ke dalam metode vegetatif yang menanam tumbuhan tanpa benih atau biji. Setidaknya ada tiga cara metode stek, yakni stek batang, stek daun, dan stek akar.Â
1. Stek Batang
Cara ini adalah yang paling umum dilakukan. Untuk melakukan stek batang, kita tinggal memotong bagian batang tumbuhan yang kita miliki lalu tancapkan ke media tanam.Â
Tahapan
- Pilih tanaman yang akan kita stek. Perlu diingat, tidak semua tanaman bisa dilakukan stek batang. Tanaman yang dipilih harus memiliki batang kokoh seperti mawar, thyme, rosemary, mangga dan sebagainya.
- Ambil batang dari tanaman yang sudah cukup tua. Pilih batang yang memiliki diameter minimal 1 cm dan berdaun hijau tua. Pastikan batang tersebut memiliki minimal 4 mata tunas dan potong hingga 20 cm. Lakukan metode stek di pagi menjelang siang agar tanaman baru bisa mendapat sinar matahari maksimal.Â
- Runcingkan batang stek yang telah kita potong agar mudah ditancapkan ke media tanam.
- Sebagai opsi, kita bisa merendam batang sedalam 3 cm menggunakan hormon auksin selama beberapa detik.
- Setelah itu, kita langsung bisa menancapkan batang dan tunas yang sudah kita tempelkan ke dalam pot berisi tanah atau sekam dan pasir. Siram setiap hari hingga tumbuh dengan baik. Kita bisa pindahkan tanaman ke media tanam yang baru jika sudah tumbuh besar.Â
2. Stek Daun
Selain batang, kita dapat menanam tumbuhan menggunakan metode stek daun. Ada beberapa tanaman yang bisa langsung tumbuh dengan menempelkan daun di atas media tanam. Misalnya, lidah buaya, kaktus, cocor bebek, sri rejeki, dan sebagainya.Â
TahapanÂ
- Pilih daun tanaman yang sudah berwarna tua. Daun yang sudah tua akan meminimalisasi pembusukan dini.Â
- Campurkan tanah dengan pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan 1:1 di dalam pot atau polybag.
- Semaikan daun ke atas tanah secara hati-hati. Semaikan secara berjajar, beri jarak tanam dan tidak bertumpuk.
- Jaga kelembaban daun agar tidak kering. Semprotkan dengan air secara rutin. Pastikan tanahnya juga selalu lembab hingga muncul akar baru.Â
3. Stek Akar
Dibanding stek daun dan batang, stek akar jauh lebih kompleks dan disarankan untuk teliti. Penyemaian stek akar sebaiknya sejajar dan tidak sepenuhnya masuk ke dalam tanah. Contoh tanaman yang bisa distek akar adalah apel, stroberi, sukun, jambu biji dan cemara.Â
Tahapan
- Siapkan media tanam campuran kompos, tanah, arang sekam atau arang kering
- Pilihlah akar tanaman yang sempurna dan cukup tua umurnya.Â
- Tempelkan akar di permukaan tanah.
- Semprot tanah dan akar hingga lembab. Lakukan setiap hari hingga akar baru menjalar di tanah. Pindahkan ke pot jika akar terlihat sudah menumpuk.
So, Ladies, itulah panduan lengkap stek tanaman dan perbedaannya. Mudah kan? Yang penting, rawatlah tanaman dengan baik dan konsisten setiap hari. Happy gardening!
Baca Juga:
Penuh Adegan Dewasa, Intip 6 Daftar Film Semi Indonesia Jadul!
Konten Video Lebih Menarik Berkat 7 Aplikasi Edit Video Terbaik
Cari Teman atau Pasangan? Cobain 8 Rekomendasi Aplikasi Kencan Online Ini