5 Jenis dan Makna Filosofis Batik Solo yang Jarang Diketahui

0
37

Penulis: Aisyah | Editor: Agnes

Batik merupakan salah satu warisan budaya yang perlu dilestarikan. Salah satu batik yang terkenal dan sering digunakan orang-orang adalah batik Solo. Batik ini terkenal karena ciri kashnya yang berwarna soga atau kecoklatan.  Selain itu, batik Solo juga masih menggunakan perwarna alami, lho. 

Hingga saat ini, batik Solo sering dijadikan sebagai referensi pakaian formal hingga acara pernikahan. Di balik motifnya yang unik, batik Solo memiliki makna filosofis. Lantas apa saja jenis batik Solo dan apa maknanya? Simak penjelasan di bawah ini, Ladies.

1. Batik Solo: Motif Kawung

Batik-Solo

Motif batik Solo yang pertama adalah Kawung. Pada zaman dahulu, tepatnya pada masa Kasultanan Mataram abad ke-13, motif batik ini hanya diperuntukkan bagi kalangan keraton atau kerajaan saja, Ladies.

Motif batik ini dinamakan Kawung karena memiliki bentuk bulat dan cenderung lonjong seperti buah kawung atau kolang-kaling. Selain itu, batik Kawung juga memiliki makna bunga teratai dengan empat lembar daun merekah yang melambangkan umur panjang dan kesucian.

2. Batik Solo: Motif Parang

Batik-Solo

Batik dengan motif Parang juga salah satu motif tertua dan terpopuler yang digunakan saat acara formal. Ciri khas motif batik Solo yang satu ini yaitu bentuk susunannya yang seperti huruf S berkesinambungan. Motif batik ini melambangkan keterkaitan. 

Menurut orang Jawa, motif dengan huruf S menyerupai ombak yang menandakan semangat yang tidak pernah padam. Nama parang juga berasal dari kata pereng yang bermakna “lereng.” Bahkan sejak pemerintahan Kerajaan Mataram Kartusara, motif batik Solo Parang menjadi lambang kerajaan, lho.

3. Batik Solo: Motif Semen Rante

Batik-Solo

Selanjutnya, ada motif batik Solo Semen Rante yang menjadi lambang cinta kasih. Batik Solo yang satu ini biasanya digunakan oleh wanita dalam prosesi lamaran.

Hal ini karena motif Semen Rante, yang berbentuk seperti sayap, memiliki makna keterikatan, kesetiaan, dan kekuatan. Batik Solo Semen Rante menjadi harapan bagi calon pengantin untuk setia kepada pasangan dan mampu membina bahtera rumah tangga.

4. Batik Solo: Motif Sidomukti 

Batik-Solo

Batik Solo selanjutnya yang menarik perhatian yaitu motif Sidomukti. Nama dari motif ini berasal dari bahasa Jawa yaitu sido yang artinya “jadi” dan mukti yang berarti “sejahtera, makmur, dan mulia.”

Batik Solo yang satu ini sering dikreasikan menjadi pakaian pernikahan. Dengan menggunakan batik ini, diharapkan nantinya calon pengantin bisa membangun kehidupan baru yang penuh rezeki dan bahagia selamanya. Selain itu, batik ini juga representasi dari harapan agar menjalani kehidupan yang lebih baik, sejahtera, dan senantiasa mengingat Tuhan yang Maha Esa.

5. Batik Solo: Motif Satrio Manah

Batik-Solo

Terakhir, ada motif batik Satrio Manah yang biasanya digunakan oleh wali dair pengantin pria saat prosesi lamaran berlangsung. Maknanya supaya lamaran tersebut diterima oleh calon pempelai wanita dan juga keluarga besarnya. Nama dari motif ini berarti seorang ksatria yang membidik pujaan hatinya dengan busur panah.

Itulah penjelasan mengenai jenis batik Solo beserta makna filosofinya yang dalam. Dengan mengetahui informasi tersebut semoga membuat kita semakin mencintai dan melestarikannya batik yang merupakan warisan leluhur.

Baca Juga:

Tak Sekedar Budaya, Paes Pengantin Solo Sarat Akan Makna

Tedak Siten: Upacara Turun Bayi dalam Tradisi Masyarakat Jawa  

Makna Filosofis dalam Prosesi Pernikahan Adat Jawa