
Penulis: Jessica | Editor: Agnes
Ladies, seberapa sering kita periksa kondisi kesehatan gigi? Beberapa kondisi membuat gigi kita harus dicabut. Namun, beberapa gangguan tidak mengharuskan kita untuk cabut gigi, kok.
Nah, berikut ini ada info tentang kapan dan kenapa gigi harus dicabut. Setidaknya kita mesti tahu juga nih kondisi seperti apa sih yang mewajibkan kita lekas ke dokter gigi. Perhatikan ulasannya baik-baik ya!
Kondisi yang Mengharuskan Cabut Gigi
Dalam beberapa kasus, proses pencabutan gigi memang sangat perlu dilakukan. Terlebih jika memang sudah tidak ada solusi atau perawatan yang bisa dilakukan. Tujuannya adalah untuk mengatasi rasa sakit hingga mencegah kerusakan gigi semakin parah. Berikut ini lima alasan kenapa dan kapan gigi harus dicabut, Ladies.
1. Adanya Infeksi Gigi Berlubang
Gigi berlubang yang dibiarkan saja tanpa perawatan dapat menyebabkan perluasan kerusakan hingga rongga pulpa. Padahal, rongga ini merupakan tempat di mana saraf dan pembuluh darah berkumpul.
Jika gigi berlubang belum terlalu parah, dokter biasanya cukup melakukan perawatan pada saluran akar. Namun, lain halnya jika terjadi infeksi pada gigi berlubang tersebut. Satu-satunya jalan yang harus diambil dokter adalah mencabut gigi agar infeksi tak makin menyebar.
2. Gigi Patah
Tentu ada banyak faktor penyebab gigi patah. Salah satunya karena adanya trauma saat kecelakaan. Apabila gigi yang patah tersebut mencapai bawah gusi, dokter akan sulit melakukan perbaikan di area tersebut.
Maka, pilihan yang paling realistis adalah dengan mencabut gigi patah tersebut. Tidak semua gigi patah harus dicabut. Semua tergantung kondisi atau area patah tersebut tersebar sampai di mana.
3. Gigi Berantakan
Keterbatasan ruang rahang dalam menampung semua gigi dapat menyebabkan seseorang memiliki tampilan gigi yang berantakan. Kasus ini tidak hanya ditangani dengan pemasangan kawat gigi.
Dokter biasanya juga menyarankan untuk cabut gigi sebagai perawatannya. Tujuan dari pencabutan ini adalah memberikan ruang bagi rahang untuk bergeser ketika kawat nanti terpasang.
4. Impaksi
Impaksi adalah kondisi gigi yang sama sekali tidak tumbuh atau tumbuh dengan miring. Biasanya terjadi pada gigi bungsu manusia. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti peradangan, nyeri, sampai infeksi.
Oleh sebab itu, dokter akan merekomendasi gigi agar dicabut. Salah satu tujuannya adalah untuk menghindari kerusakan gigi serta rasa sakit berkelanjutan di kemudian hari.
5. Penyakit Gusi
Terakhir, gigi harus dicabut jika seseorang memiliki penyakit gusi atau yang biasa dikenal dengan periodontitis. Penyakit ini berupa infeksi pada gusi, ligamen periodontal, tulang alveolar, dan struktur gigi.
Kalau tidak segera diatasi dengan pencabutan gigi, efek dari penyakit ini akan makin meluas. Alhasil, kondisi gigi akan parah dan dapat berdampak pada jaringan lain di sekitarnya, loh.
Kondisi yang Mesti Diperhatikan sebelum Cabut Gigi
Pencabutan gigi dapat menimbulkan komplikasi pada orang tertentu. Oleh sebab itu, penting sekali untuk memahami kondisi apa saja yang mesti diperhatikan. Bagi orang dengan penyakit berikut hendaknya memberi tahu dokter sebelum gigi harus dicabut:
- Diabetes
- Hipertensi
- Penyakit liver
- Gangguan sistem kekebalan
- Kelainan jantung
- Penyakit kelenjar tiroid
- Penyakit endokarditis
Komplikasi yang Muncul setelah Cabut Gigi
Setelah gigi dicabut, biasanya akan muncul beberapa risiko komplikasi yang sebaiknya kita pahami, Ladies. Hal paling umum adalah timbulnya pembengkakan dan pendarahan. Jangan buru-buru panik karena dua hal ini sangat wajar terjadi.
Pembengkakan dapat mereda maksimal satu minggu. Sementara, jika pendarahan darah terus mengalir setelah beberapa jam, sebaiknya hubungi dokter kembali, ya. Selain itu, sebagian orang juga mengalami demam karena adanya nanah di area dekat pencabutan. Dalam kondisi ini, langsung konsultasikan lagi ke dokter, Ladies.
Dokter biasanya akan memberi rekomendasi terbaik saat kita memeriksakan kondisi gigi. Jadi, tak perlu takut atau cemas jika memang sudah waktunya cabut gigi ya!
Baca Juga:
Ketahui 5 Manfaat Daun Sungkai, Beneran Ampuh buat Mencegah COVID?