5 Hal yang Perlu Kamu Pahami Seputar Nymphomaniac

0
390

Penulis: Jessica | Editor: Agnes

Ladies, memiliki hasrat berhubungan seks dengan pasangan adalah hal yang sangat normal. Namun, hati-hati nih, menjadi tidak wajar jika keinginan tersebut cenderung berlebihan. Apalagi jika kita sampai tidak bisa mengontrol hasrat yang terus-terusan muncul.

Dorongan akan hasrat seks berlebihan biasa disebut dengan hiperseks. Pada wanita, istilahnya adalah nymphomaniac. Berikut beberapa penjelasan mengenai nymphomaniac yang perlu kita pahami bersama.

Pengertian Nymphomaniac

Nymphomaniac merupakan perilaku seks kompulsif yang sangat sulit dikendalikan oleh wanita dan terjadi berulang kali. Dilansir dari SehatQ, nymphomaniac termasuk dalam gangguan mental.

Hasrat seksual yang tak terkontrol dapat mendorong penderita melakukan seks berisiko. Salah satunya adalah seks bebas. Oleh sebab itu, banyak pula nymphomaniac yang punya kecenderungan memiliki pasangan berbeda-beda.

Penyebab Nymphomaniac

Hingga saat ini, belum ada penyebab pasti dari nymphomaniac. Yang jelas, nymphomaniac meliputi kondisi mental dan emosi yang rumit. Dua hal ini biasanya bersumber pada faktor lingkungan, trauma masa lalu, keturunan, serta ketidakseimbangan kimiawi di otak.

Namun, ada juga potensi lain yang dapat memicu munculnya nymphomaniac. Contohnya, stres berlebihan, ada riwayat penyakit mental, hingga perilaku homoseksual. Selain itu, kebiasaan menonton video porno juga turut andil dalam perilaku nymphomaniac ini.

Gejala atau Tanda Mengalami Nymphomaniac

Seseorang yang mengalami nymphomaniac biasanya punya obsesi berlebihan pada hubungan seks. Dia lantas sulit berkonsentrasi dalam melakukan aktivitas sehari-hari karena sulit menahan hasratnya sendiri. Alhasil, segala upaya akan ditempuh agar keinginan seksnya terpenuhi.

Jika hasratnya tak tercapai, dia biasanya akan melakukan masturbasi atau menjadikan video porno sebagai pelarian. Bahkan, berhubungan badan bukan dengan pasangan pun nekat dilakukan. Selain itu, penderita nymphomaniac juga suka melampiaskan tekanan hidup atau masalah ke hubungan seks.

Penyembuhan bagi Penderita Nymphomaniac

Lalu, apakah penderita nymphomaniac bisa sembuh? Sebenarnya belum ada obat yang dapat betul-betul menyembuhkan nymphomaniac. Hanya ada beberapa perawatan medis khusus yang berguna untuk mengendalikan dorongan atau hasrat seksual berlebih. Bentuknya dapat berupa terapi kognitif, terapi sosial, dan terapi konseling.

Langkah mandiri yang bisa dilakukan antara lain lebih banyak bersosialisasi dengan orang, tidur cukup, menjaga pola hidup sehat, dan mendekatkan diri pada teman terdekat. Intinya, sebisa mungkin penderita nymphomaniac disibukkan banyak hal agar dapat mengontrol diri. 

Bagaimana Frekuensi Berhubungan Seks yang Normal?

Sampai di sini, mungkin kita jadi bertanya-tanya: frekuensi seks normal seperti apa sih? Dikutip dari Halodoc, sebenarnya tidak ada batas pasti dari hal tersebut. Normal atau tidak normalnya seks tidak bisa diukur frekuensi saja.

Yang paling penting adalah kegiatan seks yang dilakukan membahagiakan wanita dan laki-laki. Berapa pun frekuensi berhubungan badan dalam sehari atau seminggu, cukup pastikan kedua belah pihak puas. Tidak ada paksaan atau pun ada yang merasa keberatan.

Semoga informasi tentang nymphomaniac tadi bermanfaat. Ingat ya, utamakan kualitas hubungan seks kita dengan pasangan, bukan sekadar kuantitasnya.

Baca Juga:

Penting! Ketahui Prosedur dan Contoh Surat Izin Cuti Menikah

Ini Dia 6 Jenis Obat Alergi yang Ampuh Meredakan Gatal

Bikin Doi Mabuk Kepayang, Coba 5 Trik Ciuman Bibir Romantis

Sumber

SehatQ. (2021). https://www.sehatq.com/artikel/perilaku-nymphomaniac-membahayakan-penderitanya-kenali-gejala-dan-cara-mengatasinya. Diakses pada 04 Agustus 2021.

Alodokter. (2018). Dari Luar Terlihat Normal, Tapi Ternyata Hiperseks. https://www.alodokter.com/dari-luar-terlihat-normal-tapi-ternyata-hiperseks. Diakses pada 04 Agustus 2021.

Halodoc. (2020). https://www.halodoc.com/artikel/frekuensi-normal-berhubungan-intim-agar-tak-disebut-hiperseks. Diakses pada 04 Agustus 2021.